Tama masih terkapar di depan gerbang akibat terkena racun yang dilemparkan oleh Ercik. Dan Kirana masih berusaha untuk menyadarkan Tama, namun Tama tidak bereaksi apapun. Ia hanya terdiam dan wajahnya membiru. Hal itu membuat Kirana semakin panik.
Tidak lama kemudian Devan, Denok dan Limbur datang menghampiri Kirana dan Tama.
"Putri, apa yang terjadi?", teriak Denok.
"Tama!", Devan langsung memeriksa wajah Tama.
Sementara itu Erick hanya terdiam mematung di hadapan mereka. Karena Tama tidak juga sadarkan diri. Kirana langsung melihat ke arah Erick. Ia menampakan mata ularnya yang sangat tajam seperti layaknya seekor ular yang sedang mengincar buruan nya.
"Pergi! Atau ku bunuh kau!", teriak Kirana.
"Kirana, maaf aku tak bermaksud melakukan nya", kata Erick.
"Pergiiiiiii!!!!!", Kirana berteriak sambil mengeluarkan bola api berwarna biru di tangannya.
Melihat Kirana yang sudah dalam kondisi sangat emosi, Devan pun berdiri lalu mendorong Erick.