Denok baru saja bangun dari tidurnya. Ia baru saja sadar jika saat ini dia telah meninggalkan Villa. Denok melihat ke luar dari jendela, dan ia mendapati bahwa ia sekarang sedang berada di lantai 20.
"Aduh, dimana ini. Kok ini tinggi banget, siapa yang nyulik aku?", teriak Denok.
Kirana mendengar suara Denok, ia pun menghampiri Denok.
"Kau sudah bangun, ayo kita sarapan dulu!", ajak Kirana.
"Loh Putri, kok gak bilang – bilang kita liburan kesini, harusnya putri bangunin aku, aku kan jadi gak enak, masa dimasakin sama putri", kata Denok.
"Tidak masalah, lagi pula belakangan ini kan aku juga udah sering masak", kata Kirana.
"Oh iya, Putri kan sekarang udah jadi istri, pasti kepingin nyiapin sarapan untuk mas Tama kan, hehe mas Tamae mang beruntung banget", kata Denok.
Namun Kirana hanya terdiam. Kirana tidak merespon pernyataan Denok. Ia hanya sibuk memindahkan makanan ke meja makan. Sementara itu Limbur baru saja datang. Ia membawa beberapa bahan makanan.