Dua hari kemudian
Erick duduk terdiam di dalam ruang kerja nya. Ia memandangi selembar kertas yang bertuliskan alamat Danau yang sebelumnya dikunjungi oleh Devan. Di dalam kertas itu juga ada gambar peta. Sekarang ia sedang duduk sendirian di dalam ruang kerjanya. Ia sedang memandangi meja kerja nya sendiri.
Di atas meja kerja Erick ada sebuah amplop coklat dengan ukuran A5. Ia membuka amplop itu, ternyata di dalam amplop itu berisi beberapa foto yang di ambil oleh mata - mata yang di utusnya saat mengunjungi danau ketika mereka melakukan investigasi. Erick pun mengamati foto - foto itu dengan serius.
Namun ternyata ada sebuah foto yang menarik perhatian Erick. Foto itu adalah foto sebuah jalan tanah yang belum disentuh oleh aspal maupun beton. Ia seolah sedang dejavu. Ia merasa bahwa ia pernah melewati jalan itu.
"Sepertinya aku mengenal jalan ini", kata Erick.