Nana masih ada di dalam ruangan yang dulunya adalah ruang kerja Kirana. Ia mengatakan pada Ayahnya bahwa dia mendapatkan tugas yang sangat penting Sehingga untuk sementara waktu Nana harus fokus pada pekerjaannya.
"Jadi aku harus bekerja sama dengan dewa jodoh untuk agar Presdir muda tampan dan kaya itu bisa memiliki keturunan", ucap Nana.
"Kasihan sekali ya, kenapa dia masih jomblo padahal dia muda, tampan dan kaya", kata Tama.
"Aduh, ayah, tunggu sebentar"
Nana mengabil sesuatu dari laci.
"Nih, ngaca!", kata Nana.
"Apa maksudmu begini pada ayah? Ayah tau kalau Ayah tampan"
"Bukan itu! Maksud ku Ayah juga muda, tampan dan Dewa, tapi Ayah jomblo", kata Nana.
Seketika perkataan nana menusuk jantung Tama.
"Kalau aku sih jomblo karena ada alasan nya", kata Tama.
Mendengar kalimat yang diucapkan oleh Tama, Nana pun jadi memikirkan sesuatu.
"Wah, benar juga kata ayah. Mungkin saja si Presdir perkebunan lada itu masih jomblo karena dia punya alasan tertentu", ucap Nana.