Bel tanda waktu pulang sekolah telah dibunyikan, kini saatnya Raline dan juga teman - temannya untuk pergi meninggalkan sekolah dan kembali ke rumah masing - masing. Sambil berjalan keluar dari gerbang sekolah, Raline berpikir bahwa ia baru saja menyadari bagaimana caranya untuk memanggil Tama. Ia ingat bahwa Tama selalu hadir saat Raline berada diambang kematian.
"Aku ingat, Dia selalu menyelamatkan aku, apa itu karena dia adalah Malaikat Maut yang mengetahui takdir kematian manusia? Tetapi mengapa dia malah menyelamatkan ku? Bukan kah seharusnya dia mencabut nyawaku", kata Raline di dalam hatinya.
Raline seperti sedang berjalan sambil melamun hingga membuat Teman - teman nya merasa khawatir.
"Raline, apa kamu baik - baik saja?", tanya Liana.
"Ia, kamu terlihat sangat pucat", kata Miko.
Namun Raline masih berjalan dengan tatapan kosong. Ia tidak menyadari jika Liana dan Miko sedang mengajaknya bicara hingga Miko berulang kali memanggil namanya.