Dahi Alexander mengerut dalam begitu tiba di rumah dan tak mendapati Momo di mana pun. Masih dengan katong belanja dengan satu bungkus pembalut di tangannya, Alexander mengelilingi rumah untuk mencari keberadaan gadis itu.
"Momo!! Di mana dia??" Alexander kebingungan, ia mencari ke seluruh rumah, namun batang hidungnya tidak terlihat, tas juga sudah menghilang. Kripik kentang yang ia makan dan juga jusnya tergeletak di atas meja televisi dan televisi pun masih menyala.
"Hmm … dasar gadis menyebalkan!" Alexander mengambil ponselnya, tak ada jawaban. Meski tersambung tetap saja tak ada yang mengangkatnya.
"Apa dia sudah pulang?? Dengan rok penuh darah?" Kepalanya penuh tanda tanya, ia melemparkan kresek berisikan pembalut ke atas sofa.