Eric mendekat, ia mencolek sisa kue yang melekat pada ujung bibir Lina.
"Manis. Sayang sekali kuenya jatuh." Eric tersenyum tipis, membuat Lina semakin tercekat.
"Kemarilah! Aku mau kuenya lagi!!" Eric menarik pinggang Lina dalam dekapannya.
Lina merasa canggung, bingung, senang, dan juga takut. Rasanya nano nano saat Eric berhasil mencekal pinggang rampingnya agar semakin mendekat. Mengikis jarak di antara kedua insan manusia beda jenis gender itu.
Eric mendekatkan wajahnya, tanpa meminta izin dari Lina, Eric menjilat sisa cream yang ada di ujung bibir Lina lainnya. Tentu saja jantung Lina langsung meloncat dari tempatnya. Wajah Lina merah padam begitu merasakan ujung lidah Eric yang basah menyentuh wajahnya.
"Enak, lembut, manis. Sayang sekali kau membuangnya Lina." Eric menatap Lina dengan tatapan yang tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Lina masih bingung, eric sedang bercanda atau sedang serius menggodanya?!
