Reva menurunkan topi baseball dan menarik resleting jaket ke atas, gadis itu berjogging pelan sambil memegang perutnya yang masih clekit-clekit nyeri. Meski sudah tidak sakit namun masih sedikit tersisa rasa kaku dan tidak nyaman.
Sepanjang jalan Reva mengawasi kediaman megah bak istana itu. Begitu besarnya rumah Mav, benar-benar luas. Entah berapa harganya, pasti mahal sekali.
"Dia berasal dari keluarga terpandang seperti ini, namun tak pernah mengungkapkannya. Kakek dan Nenek bisa mati berdiri bila mengetahui ia telah menolak cucu menantu sekaya Mav." Reva terkikih pelan. Bagaimana wajah Kakek dan Nenek Ananta ya saat tahu Mav melebihi para calon suami yang melamar Sheryl di desa.
— MI VOLAS VIN —
.
.
.
Sementara itu, kendaraan Mylo yang menggiring Robin menuju ke markas BIN di hadang oleh sekelompok tak dikenal. Mereka mengambil Robin dan menggopernya ke tempat lain.
"We got the pack, Kid." Erza mengabari Mylo yang sedang pura-pura terluka.