Ameera dan Eric mengamati pergerakan sang Ayah bersama dengan komandannya. Mereka memakai teropong inframerah yang bisa melihat di kegelapan meski pun tidak terlalu jelas dalam jarak sejauh ini. Gerakan mereka tetap terlihat.
"Bagaimana Eric? tanya Ameera. Semua terserah pada Eric, Ameera akan terus mendukungnya. Bila ia ingin menerjang sekarang dan menolong Ayahnya pun Ameera akan setuju.
"Sebenarnya apa yang dia inginkan??" Eric mengamati sekali lagi, ayahnya mengendap-endap masuk ke kandang lawan demi membawa keluar seorang wanita.
"Siapa?" gumam Eric, siapa yang Ayah bujuk?
Eric melihat sekelompok pengawal milik Vico di pimpin oleh Liu mendekat ke arah mereka.
"Sepertinya bukan pertanda baik!" Eric memberengut.
"Baiklah! Ayo kita tolong mereka!" Ameera mengangguk, ia mengambil hand gun dan membonceng Eric. Empat tentara bayaran mengikuti Ameera, sedang yang sepasang menjaga barang-barang mereka tetap utuh.
.
.
.
Di sisi lain …