Kepala rumah sakit mulai bergerak, ia melangkah masuk ke dalam ruang VIP tempat Farel tertidur. Cepat-cepat pria itu mengambil suntikan di dalam saku snellinya. Sebuah obat yang akan bekerja memicu pergerakan jantung, semua orang akan mengira Farel meninggal karena serangan jantung. Hal ini tentu saja akan menjadikannya tersangka.
"Maafkan aku Tuan Farel!! Tapi aku harus membunuhmu malam ini. Maafkan aku dan matilah dengan tenang." tutur Dokter itu saat hendak menusukkan serum berisikan obat pemicu jantung ke selang infus.
GRAB!
Saat suntikan hendak di masukkan saat itu pula sebuah tangan kokoh menahan tangan si kepala rumah sakit. Mencengkramnya dengan begitu erat sampi membuat pria tua itu kesakitan.
"Apa yang kau lakukan? Apa yang coba kau berikan pada Papaku? Lalu kemana semua penjaga pergi?" Victor tampak geram saat mendapati buka.ln dokter dari RS Wijaya yang mengurusi sang Papa.
Gluk!