Malam itu di bandara.
Sepertinya semua rencana Erren hancur berantakan. Victor tak mencintainya lagi. Agus tak menanggapi teleponnya. Ameera juga tak bergeming, ia tak mau menceraikan Victor. Sepertinya baik Ameera dan juga Victor telah mengetahuo siapa dalang di balik kekacauan ini.
Erren tak hanya di tuduh mencemarkan nama baik Ameera. Namun tuduhan pengancaman sampai penganiayaan dilayangkan pihak Victor. Dari l pada di bui, Erren memutuskan untuk pergi saja ke luar negeri.
.
.
.
Erren dengan kaca mata hitam dan menutup wajahnya dengan masker berjalan menuju ke bagian conter ke berangkatan. Ia ingin masuk ke dalam bandara untuk cek in. Namun belum sempat dia masuk beberapa orang ber jas hitam datang dan memblokir jalannya.
"Si … siapa kalian?? Mau apa??" Erren tergagap. Ia sudah bertekat untuk kabur keluar negeri sampai situasi membaik. Namun sekelompok orang tak di kenal justru mengadangi langkahnya.