Mata Victor dan Ameera membulat. Keduanya begitu kaget mendengar penuturan Erren. Hamil??!! Wanita itu mengaku hamil anak suaminya?? Ameera langsung merasa oksigen di sekitarnya menipis. Hilang!! Dadanya sesak dan penat, sungguh sangking kesalnya sampai rasanya mau pecah.
"Apa?" Victor mencengkram erat lengan Erren, seakan telinga belum singkron dengan otaknya dalam mencerna ucapan Erren.
"Lihatlah kalau tidak percaya!!" Erren masuk dan mengambil test pack. Menunjukan dua garis merah pada permukaannya. Wajah Victor memucat. Sungguhkah Erren sedang mengandung anaknya??
"Ini … tidak mungkin!" Victor menelan ludahnya dengan berat. Tandanya benar-benar dua garis merah, itu berarti Erren benar-benar sedang mengandung. Positif.
Ameera merasa sangat geram. Hatinya dikuasai rasa cemburu. Meski pun dulu ia pernah dengan suka rela mengatakan tidak masalah merawat anak dari Erren. Namun entah kenapa saat ini rasanya begitu berat mengetahui bahwa Erren sedang mengandung anak Victor.