Erren mendekati Victor, kembali memeluknya dari belakang, ikut bergoyang pelan karena poros kursi.
"Aku ingin menagih janjimu padaku Victor." Erren berbisik, menggigit pelan telinga Victor.
Degh … jantung Victor berdegup keras. Janji? Janji empat tahun lalu?
"Sudah empat tahun Victor! Ceraikan Ameera dan nikahi aku!" Erren tersenyum penuh kemenangan.
"Lepas, Erren. Aku kira ada hal penting apa sampai kau kemari?! Aku sibuk, bila hanya itu yang ingin kau sampaikan lebih baik kau pergi." Victor melemparkan kaca matanya ke atas meja, mengusap wajahnya dengan kasar. Ia memang punya janji dengan Erren saat masih kecil dulu, kala itu ia baru saja lulus SMA, ia merasa bisa menjadi yang terkuat, sayang sekali sang Ayah justru terjatuh sakit dan keadaan berbalik seratus delapan puluh derajad. Kini Victor justru lemah dan sangat tergantung pada Ameera.