Motor Eric berbelok ke tikungan yang tak jauh dari sekolah Wijaya. Di depan sekolahan mereka itu memang ada sebuah kedai es krim yang terkenal enak. Kedai tempat anak-anak sekolah akan menghabiskan waktu luang mereka saat menunggu ekskul atau jemputan.
Eric mengekor di belakang Lina, gadis itu terlihat begitu bersemangat. Tentu saja ia begitu bersemangat karena sudah lama tidak berbincang sedekat itu dengan Eric. Jujur saja, Lina selalu beradu mulut sampai perang ledekan dengan pemuda di belakangnya itu. Mungkin hanya untuk menyembunyikan isi hati yang sebenarnya. His … dasar remaja.
"Kau mau rasa apa?" tanya Lina begitu mereka tiba di depan etalase penuh dengan berbagai macam rasa es krim dan warna warni.
"Vanilla dan coklat," jawab Eric cepat. Dua rasa itu sudah pasti enak. Rasa yang umum.
"Ketara sekali hidupmu begitu datar!" Ledek Lina, ia terkekeh dengan pilih rasa dari Eric yang monoton. Padahal banyak rasa di depan sana, mulai dari rasa yakult sampai bublegum dan rum.