Victor mendengar suara Ameera yang muntah-muntah di dalam kamar mandi. Apa yang terjadi? Apa Traumatisnya belum sembuh?? Apa Ameera masih terus bergelut dengan perasaan hina dan kotor itu selama ini?!
"Sial!" Victor ingin memukul dirinya sendiri yang tak berdaya karena tak ada yang bisa ia lakukan untuk membantu Ameera keluar dari keterpurukan itu. Well, tak mungkin ia mengaku saat ini kalau dia yang bertanggung jawab dengan hilangnya keperawanan Ameerakan?!
Ameera keluar dengan wajah kusut, mata merah nanar, dan bibir pucat. Dengan segera ia melingsut pergi dari hadapan Victor yang ingin mencoba mencari tahu keadaannya. Apa Ameera baik-baik saja?!
"Tunggu!!" Victor menyahut tangan Ameera.
"Jangan ikuti aku!! Aku akan pulang sendiri!!" Ameera menghempaskan tangan Victor karena tak ingin pria itu melihat kekacauan di wajahnya yang timbut akibat rasa traumatis.