Hujan turun rintik-rintik, memberikan rinai indah pada malam yang dingin. Cahaya-cahaya lampu taman terbiaskan oleh butiran air yang menempel di kaca jendela.
Malam yang dingin tak hanya di lalui oleh Leonardo namun juga Victor. Pemuda itu terus teringat kejadian bersama dengan Ameera kemarin malam. Perutnya berdesir geli bila mengingat kejadian semalam. Sampai pulang kerja pun Victor masih kadang terbengong sendiri. Hati Victor seakan mulai gelisah, ia ragu dengan perasaannya.
"Ah … bisa-bisanya aku memeluk wanita iblis itu?!" desisnya pelan sembari memejamkan mata. Sesekali dengan kasar Victor mengusap wajah.
Selepas mandi, Victor merebahkan dirinya di atas ranjang, masih terus berlanjut memikirkan kejadian semalam. Kenapa tiba-tiba ia begitu spontan ingin memeluk Ameera. Kenapa juga Victor begitu menyesal saat tahu kalo Ameera harus menelan pil Antidepresan setiap hari hanya untuk menjaga otaknya tetap waras?