Hujan turun dengan deras sore itu. Angin dingin juga berhembus cukup kencang. Tanah beton pada rooftop mulai tergenang air.
"TOLONG!! ADA ORANG TIDAK?!" Ameera masih terus berusaha berteriak dari atas, namun suaranya tertelan oleh hujan. Victor masih terus menendang pintu baja. Menggenapkan seluruh kekuatan pada telapak kaki dan menyalurukan tenaga itu lewat tendangan ke arah pintu.
Semua yang mereka lakukan seakan tak berguna. Ameera tak menemukan satu pun murid yang masih berada di sekolahan, bahkan Eskul olah raga yang biasanya dilakukan di sore hari pun tak ada yang melakukannya di dalam hujan sederan ini.
"Percuma, Meera! Hujannya semakin deras!" Victor menarik tangan Ameera dan mengajaknya berteduh di balik gudang panel listrik. Sayang sekali juga pintu gudang panel listrik pun di kunci, kalau tidak mereka bisa mendapatkan sedikit kehangatan di dalam sana.
Seragam Ameera basah, bentuk tubuhnya melekat sempurna. Tercetak jelas pada dua tonjolan istimewa milik semua gadis.