Alexiana terbangun dalam dekapan Satria. Hanya berbalutkan selimut tebal keduanya saling berpelukkan hangat. Semalaman Satria menerobos batasannya sebagai seorang kesatria dengan meniduri Sang Tuan Putri.
Keduanya terlalu terbuai dalam perasaan dan juga nafsu yang membuncah. Di dukung dengan gelapnya malam dan juga rintihan suara hujan. Suasana yang pas untuk menikmati malam pertama.
Wajah Alexiana merona saat melihat dada telanjang Satria menyembul tepat di depan matanya. Teringat dalam benaknya persatuan mereka semalam. Sungguh indah, meski rasanya begitu menyakitkan.
Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan?! Alexiana menggigit bibirnya, semua telah terjadi. Gadis itu tak ingin menyesalinya karena memang hanya Satria satu-satunya pria yang ia cintai.