Diluar kota atlantis sang puteri yang sedang duduk menyendiri dibawah pohon dekat tempat gubuk mereka, ia merenung atas masa lalunya dengan ayahnya sewaktu dia masih tinggal di istana.
Dia pergi dari istana karena tidak menerima para alien itulah yang sebenarnya berkuasa di atas muka bumi ini, seluruh manusia dijadikan sebagai budak dan mainan untuk mereka. Para polagon berniat merebut harta, kekayaan alam, dan para rakyat untuk dijadikan mutan, untuk berkuasa di seluruh alam semesta diperlukan tenaga yang banyak.
Sang puteri sengaja tidak datang ke gladiator, karena dia takut akan disuruh pulang dan harus kembali menjadi kaki tangannya polagon untuk merebut apa yang telah di jaga almarhum sang ratu yang pernah menentang para polagon dan terbunuh dengan sadis di depan matanya, tapi saat dia ingin tertidur dia mengingat janjinya dengan bolt bahwa dia harus datang dan mendukungnya, dia pun berdiri dan berlari ke gladiator.
Demi menepati janji tersebut ia beranjak pergi walaupun dengan sedikit takut terhadap ayahnya dan para petinggi polagon.
"aku harus menepati janji ku pada bolt, baiklah aku akan kesana apapun masalah nanti" alexxis yang berusaha mempercayakan dirinya untuk pergi.
Tapi saat dia berlari dengan penuh semangat dia terhenti oleh pemandangan yang tidak enak di langit, ternyata ada empat buah pesawat luar angkasa yang akan menuju gladiator. Ia teringat satu pesawat yang pernah berkunjung ke istana, ya itu adalah pesawat luar angkasa milik petinggi polagon.
"hah, bukannya itu pesawat luar angkasa milik petinggi polagon". Ucap alexis yang terkejut.
waktu itu di gladiator.
Babak final sudah dekat dan dari dua belas petarung sudah kalah yang hanya tinggal menyisakan axxel dengan bolt, siapa yang menang bisa bertarung dengan grid bullgart, bagi petarung yang bisa mengalahkannya bisa menempati posisinya yang sekarang berada di nomor tujuh di sepuluh pilar dan dia harus keluar tapi bila yang mengalahkannya dari anggota sepuluh pilar juga maka posisinya akan bertukaran dengan orang itu.
Saat gong itu berbunyi lagi maka pertarungan axxel dengan bolt pun dimulai.
Sorakan semakin meriah saat keduanya saling mengeluarkan jurusnya masing-masing dan saling adu pukul, bolt menyerang axxel dengan bintangnya yang ia lempar bagaikan ninja berambut kuning dengan berteriak memanggil nama temannya, "saasuuuuukehhhhhh!!! ". Axxel pun berlari dengan membawa katana nya sambil berteriak, " naaaaruuutohhhh!!!".
Serontak penonton marah dan malah meneriaki mereka, " kalau mau parodi jangan sekarang ".
Temontea pun tersenyum bahwa dia bisa melihat adiknya bisa mendapatkan teman yang bisa dia bawa untuk bercanda.
Pertarungan masih berlanjut. Beberapa dinding dan tanah hancur karena mereka berdua yang saling mengeluarkan jurus dan serangan secara acak-acakan dikarenakan diantara mereka ingin menang dan tidak mau kalah, sampai mereka tidak menyadari bahwa terlalu membuang aorora dan stamina mereka.
Dilain tempat sang puteri membuka buku sihirnya dan menyerang kapal terbang itu dengan sihir bola api dan angin topan, serangan sang puteri berhasil dan mengakibatkan satu kapal terbang rusak parah dan terpaksa harus turun. Saat pintu kapal terbang itu terbuka sekelompok polagon berkeluaran dan mengepung sang puteri, mereka mengikat tangannya sang puteri walaupun dia sempat melawan dan kalah karena ia hanya sendirian.
Sang puteri dibawa masuk kekapal terbang tersebut dan ternyata didalam sana ada gabu polagon kucing yang pernah mereka lawan ternyata dia melaporkan kepada atasannya yang bernama dorris polagon gorila, ia adalah salah satu jendral kepala hydra yang memegang kekuasaan di alam semesta ( universe ) ke enam dan tujuh. Dia pergi kebumi karena ada seseorang yang harus dia temui yang tahu tentang cara tercepat menguasai alam semesta dan menemukan siapa sebenarnya raja polagon itu.
Semua polagon tidak tahu siapa raja mereka termasuk para tiga jendral kepala hydra, yang mengetahuinya hanya segelintir orang yang pernah bertarung degannya, si dorris bermaksud untuk mengetahui itu dan merebut semua apa yang telah dia kuasai.
Saat kapal terbang itu tiba di gladiator semua penonton berlarian keluar untuk menyelamatkan diri karena para polagon disini terkenal dengan kekejamannya, pertandingan pun dihentikan. Para sepuluh pilar dan raja pun tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka sesungguhnya hanya menjadi budak bagi para polagon.
Sebuah kapal terbang pun turun di tengah arena.
Dorris keluar bersama para anak buahnya dan sang puteri dengan keadaan tangan terikat dengan mulut yang disumpal dengan selembar kain kotor, dan itu membuat bolt sangat marah. Dia berlari dan memukul dorris dari angkasa, tapi serangan bolt dapat ia tangkis dengan satu tangan.
"bocah sialan" ucap dorris.
Keadaan pun semakin menjadi tak terkendali semua polagon menjadi emosi karena ada manusia yang melawan.