Benar saja, dua hari berlalu tiba-tiba ada tamu tak diundang datang ke rumahku. Aku di belakang masih sedang merapikan dan menyiapkan beberapa surat lamaran yang ingin aku sampaikan ke beberapa perusahaan yang aku inginkan. Tiba-tiba adikku Icha memanggil aku dan mengatakan ada tamu sedang mencariku? Pasti itu Inez, atau Liza? Hanya mereka yang biasanya paling tercepat jika ada persoalan tentang aku. Siapa lagi yang lain? Tidak ada.
"Apa maksudnya semua ini? Kamu jahat banget sama aku? Kamu sudah bosan melihat aku? Apa begini caranya meninggalkan orang lain yang sudah menganggapmu sebagai saudara dan keluarga sendiri?" Dia memarahiku dengan mata yang sembab.