"Memangnya sifat dan visi apa yang ada padaku yang kamu nilai sama denganmu? Kita saja selalu berdebat dan beda pendapat?" protesku tidak terima aku dan dia dikira sama.
"Sama-sama setia dan sama-sama ingin membangun rumah tangga yang sesungguhnya. Kelak dengan hadirnya anak-anak kita. Aku yakin perempuan lain belum ada yang berpikir kesana? Kamu tak melihat harta, bahkan kamu tak melihat rupaku? Aku suka itu darimu, kesetiaanmu kepadanya. Membuat aku ingin memiliki kesetiaan itu kelak, memang tidak sekarang, tapi dengan perlahan tapi pasti, akan aku dapatkan dari kamu. Lihat saja nanti." Kumat deh rasa Over PDnya itu! Membuat aku jadi ingin tertawa dan mencucut.
Setelah sampai di rumah ...