2 bulan yang lalu masih aku terdiam di rumah yang indah milih orang tua.
Tetapi ada ketukan rasaku yang ingin berpijak pergi dari tanah jawa yang ku cinta.
Sebut saja Mang Anau beliau dari tanah santri , tetapi jiwa beliau bukanlah seperti santri, malah-malah,beliau adalah anak nakal di kampung ini . Kini dia sudah pergi ke negeri orang dan memilih menjauh dari gubuk kecilnya yang ada di tanah jawi.
Sunggu sayang sekali!
Banyak orang yang bilang dia merantau untuk mencari gaji yang tinggi dan ternyata, semua adalah rencana ilahi tidak ada yang tau apa niat anak ini.
IYA
Saya mang anau
Saya adalah orang terbodoh di kampung saya bahkan di penjuru dunia.
Saya tega meninggalkan orang tua jauh di jawa hanya untuk mencari dunia
Tetapi itu kata mereka.!
Pada tanggal 17 januari 2000
Saya ada kabar dari salah seorang sodara bahwa ada pekerjaan untuk saya yang lumayanlah untuk membantu sedikit beban keluarga, tetapi mengorbankan kerinduan keluarga
Pada saat itu saya memutuskan ijin kepada orang tua saya
Mang anau: buk e mang anau nyuwun ijin sadereng e mang anau ijin mang anau nyuwun pangapuro ingkang hagung dateng buk e.
Buk saya mau pergi ketanah orang di daerah timur Indonesia
Ibuk: kenopo le sampean ko pingin merantau adoh teko ibuk?
Mang anau: mboten ngoten buk !(sambil merungkuk mencium tangan ibuk)
Mang anau: kulo teng mriko mboten semata-mata ndolek duwit buk
Kulo teng mriko mersudi(mencari) diri kulo buk (siapa aku sebenarnya?) , (apa tujuan ku hidup di dunia)
Ibuk: yowes le sampean ta ijini, asal! iling e nang gusti di tekuni yo lee
Mang anau: inggi buk alhamdulillah
Matur suwun ngge.
Inshaallah niku buk,nyuwun pandungane mawon ngge.
5 bulan sebelum keberangkatan saya
Guru mursyid
Beliau sendiko pada saya " iyawes mas anau, gpp dodolan roti ga payu sampean wayah e tirakat.
Akhirnya dengan teringatanya sendikoanya guru mursyid saya pun ijin kepada beliau.
Mang anau:Assalamualaikum kyai
Guru Musrsyid: Waallaikumsallam mas anau
Silahkan masuk duduk dan monggo di minum air hexagonal ydts nya.
Mang anau : alhamdulillah inggih kyai matur suwun
Mang anau : jadi sebelumnya saya minta maaf kyai saya mau ijin mau pergi merantau ke salah satu daerah di timur Indonesia sana
sumbawa tempatnya kyai
Guru mursyid : yasallam.
Untuk apa sampean pergi kesana mas?
Mang anau: inshaallah saya di sana bekerja kyai,menjadi tukang gosok mebel di sana
Guru mursyid :masyaallah
Ta ijin i sampean cuman intie gengemen berliane e ojo nganti petal sak melakune,
Mang anau: inggi kyai inshaallah
Nggih niki saya mau ijin juga membawa kitab yang di kasih kyai waktu itu
Guru mursyid: yasudah silahkan hati hati dijalan jangan sampai terlengah mencari harta karun dunia ya mas
Mang anau : inggi kyai
bismillah kyai.
Kulo nyuwun pangestune panjenengan amergi panjenengan nggih tiyang sepah kulo
Kyai matur suwun,sampun di ijin aken kulo berangkat ke sana.
Terimakasih kyai saya mohon ijin berangkat dulu nggih kyai assalamualaikum
Guru mursyid : Waallaikumsallam mas anau
Akhir nya saya pun berangkat pada tanggal 19 januari 2000.
Berangkat tanpa membawa uang.
Akhirnya saya berpedoman di hati
"jika saya mati saya mati di bumi pertiwi
Jika saya hilang saya hilang di bumi pertiwi
Dan jika saya sakit saya sakit di bumi pertiwi"
Akhirnya saya kebetulan ada salah satu hp saya yang tidak terpakai untuk saya,
sayapun menjualnya dan berangkat lah saya menunggangi transportasi darat.
Alhamdulillah ketika di perjalanan banyak yang membuat saya menceritakan pengalaman ini kepada semuanya bahwa saya adalah orang yang paling lemah dan pasti nya membutuhkan bantuan sekitarnya,
Ketika sampai di salah satu tempat "suku osing" saya turun dan saya bertanya pada orang sekitar situ.
Pak permisi mau tanya apa bapak punya nasi sedikit untuk saya.
(saat itu perut saya sangat lapar)
Akhirnya bapak itu bilang ada le sebentar ya
Di dalam hati saya.
Alhamdulillah yaallah
Akhirnya nasi itu di kasihkan pada saya.
Sungguh bahagianya melebihi aku makan di restoran mewah.
Saya bawah lah nasi itu di sebelah kendaraan dan ketika itu, Tuhan memperlihatkan saya pada seorang anak kecil yang tidur di bawah pohon yang rindang serta anak itu memeluk perutnya rapat-rapat.
Di situ kaki saya melangkahkan mendekati anakkecil ini dan terdengar suara tangis lembutnya
"bu lapar lapar aduh"
Seketika itu perut lapar saya hilang tak tau kemana et bukan perutnya lo ya tapi rasa laparnya hilang ntah kemana
Akhirnya nasi tadi kebetulan belum saya makan sama sekali aku kasihkan pada anak ini masyallah sunggu bahagianya dia seperti makan di rumah mewah,alhamdulillah puji Tuhan Allah semesta alam
Lalu saya berbincang pada adek ini maaf ya perkenalan nama saya dannu
Oh ya itu nasi nya silahkan di makan
Kata dia : iyooo mas makasih yoo mas
Iya sama-sama dek adek namanya siapa
Adek kecil:Nama saya muchtar mas
Oh ya kemana orang tuanya
Adek kecil : orang tua saya lagi mencari botol bekas mas buat beli susu adik saya
Sunggu tegahnya aku?