"Ryuu, kami punya hadiah untukmu. Ini anggap saja sambutan dari kami. Tadi kudengar ayahku cukup keras padamu, makanya aku dan ibu merasa tidak enak hati dan bergegas mencari bingkisan untukmu. Terimalah!" Lindsay menyodorkan 2 tas karton dengan label merk yang sepertinya dari toko roti ternama di kota ini.
Haruskah dia terima?
"Hm, ya sudah, saya terima, dan sekarang saya butuh istirahat, mohon kalian kembali dulu dan kita bisa bertemu lagi kapan-kapan." Nathan Ryuu mengambil bingkisan di tangan ibu dan anak itu disertai wajah kurang berminat untuk beramah-tamah. "Terima kasih."
Setelah mengucapkan itu, tanpa menunggu respon dari ibu dan anak tersebut, Nathan Ryuu masuk ke kamar hotelnya dan menutup pintu.
Marlyn dan Lindsay termangu di depan pintu yang telah sepenuhnya tertutup begitu. Tadi tangan Lindsay sudah hendak meraih belakang baju Nathan Ryuu, tapi dia lekas urungkan karena sepertinya itu kurang sopan dilakukan pada orang yang hendak beristirahat.