Nyonya Revka sudah berdua saja dengan Reiko di ruangan Beliau. "Jelaskan padaku, siapa itu Runa dan bagaimana hubungan kalian." Nyonya Revka bersandar santai di kursi besarnya sambil dua tangan terlipat di bawah dada montoknya. Pandangannya sedikit tajam namun bukan untuk mengintimidasi, melainkan agar terlihat fokus dan serius.
Akhirnya, Reiko pun menceritakan kepada sang bos agensi mengenai siapa itu Runa dan hubungan baik mereka semenjak SMP hingga memburuk di akhir-akhir ini.
Mata Nyonya Revka memejam sebentar sebelum membuka dan dia berkata, "Dia sudah tidak bisa menahan iri dia lagi ke kamu, Reiko. Apa kau tidak sadar akan ini?"
Mata Reiko membeku. Bahkan Nyonya Revka pun mengatakan hal yang mirip seperti yang dikatakan suaminya beberapa hari lalu, meski dia tepis saat itu karena tak yakin Runa akan memiliki perasaan seburuk itu padanya.