Suaminya itu memilih diam. Menikmati sentuhan hangat tangan Uli yang menangkup pipinya. Menatap lekat manik mata hitam milik istrinya itu.
Jarak mereka sangat dekat, deru nafas saling bersahutan. Mata keduanya tak lepas dari saling tatap hingga tidak menyadari bahwa jantung mereka sangat seperti sedang memberontak.
Ini adalah saat dimana keduanya saling memandang satu sama lain. Keadaan yang sulit dilakukan saat mereka sedang sadar.
Arya mengalihkan pandangannya, meneliti setiap sudut, setiap lekuk, setiap bentuk wajah istrinya itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa wanita yang dinikahinya ini terlihat sangat cantik meski mata bulat itu sedikit sembab.
Arya yakin bahwa istrinya itu pasti tadi sedang menangis. Uli pasti takut kalau Arya benar-benar marah dan meninggalkannya. Kalau hal itu terjadi maka ia benar-benar akan jadi janda.
Begitupun dengan Uli – Istri dari Arya Wiraguna itu juga menatap suaminya. Meneliti setiap inci wajah tampan yang menjadi miliknya itu.