Arya mengusap air mata Uli dengan ibu jarinya. Sentuhan lembut itu membuat Uli memejamkan mata. Arya tertawa kecil.
"Aku hanya mengelap air matamu bukan mencium bibirmu. Kenapa kamu memejamkan mata?" tanya Arya menggoda Uli.
Hilang sudah moment romantis itu berganti dengan wajah cemberut sang calon Ratu penghuni hati Arya.
"Sudah, ah. Aku mau pulang saja. Matahari sudah semakin terik. Kalau berlama-lama disini nanti kulitku ada seperti kulit Keleng."
Uli bangkit dari duduknya. Membersihkan Jogger yang dia kenakan. Mana tahu ada beberapa helai jerami yang menempel. Merapikan rambut dan mengusap kasar sisa air mata diwajahnya.
"Kenapa langsung pulang? Aku, 'kan belum mencium bibirmu," kata Arya dengan polos.
Panasnya terik matahari ditambah lagi dengan ucapan Arya membuat rona merah di tulang pipi Uli terlihat jelas. Sangat natural.
Arya bangkit dari duduknya. Hal serupa ia lakukan juga. Sebab kalau ada jerami yang menempel akan menimbulkan gatal pada kulit nantinya.
