Satu putaran sudah berlalu. Ternyata pemenang dari permainan itu adalah Uli. Tidak sia-sia wanita itu membatin sejak tadi.
"Masih mau sombong lagi?" Bukan. Itu bukan sebuah pertanyaan tapi, lebih tepatnya sebuah peringatan dari Uli untu suaminya.
Sejak tadi Arya terus saja tertawa dan menyombongkan dirinya. Memang sih anak di dalam kubu miliknya sudah keluar semua dan milik Uli tidak ada satu pun yang keluar.
Namun, Arya lupa kalau kesombongan akan menghancurkan harkat dan martabat seseorang. Buktinya saja saat ini Arya kalah dari Uli.
Padahal semua anak milik Arya sudah masuk tempat aman agar bisa menang. Tapi, entah mengapa angka satu yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang.
Mungkin benar kata orang-orang kalau Tuhan mendengan doa orang yang terzalimi. Ehh ... tapi, emangnya Uli dizolimi sama Arya? Bukankah ini hanya sebuah permainan? Entah lah.
