"Main Ludo? Dengan apa? Kita tidak punya Ludo," kata Uli dengan polosnya.
"Dasar, Nona Desa. Apa gunanya ponsel pintar dengan berjuta aplikasi yang kamu miliki itu?" tanya Arya menaikkan kedua alisnya.
Perkataannya terdengar meledek dan merendahkan tapi, tentu saja Uli tidak mengambil pusing hal itu.
Untung lah tidak ada satu pun penduduk Desa yang mendengarnya. Bisa-bisa akan ada pertanyaan yang bukan-bukan nanti.
"Benarkah?" Uli seolah tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.
Selama berteman dengan ponsel pintar. Uli hanya menggunakan benda canggih itu untuk berphoto, menelpon, melakukan panggilan vidio, dan menonton drama Korea kesukaannya.
Uli juga memiliki laptop tapi, benda itu hanya dia gunakan untuk mengerjakan tugas kuliah dan juga menonton Drakor kalau merasa tidak puas menyaksikannya lewat ponsel.
