Pasangan suami istri itu pun melanjutkan perjalanannya. Sepanjang jalan mereka tetap bergandengan tangan.
Itu lah sebenarnya yang diinginkan keduanya. Sebab kalau tak ada pendekatan sampai kapan pun benih-benih cinta tak mungkin akan tumbuh. Apalagi benih untuk menghasilkan generasi penerus bangsa.
Keduanya tiba di warung sarapan pagi milik seorang wanita tua yang sering dipanggil dengan sapaan opung Hotma.
Hanya sebuah warung kecil tapi, terdapat banyak orang. Opung Hotma hanya menjual mie lidi berkuah santan atau yang sering disebut dengan mie gomak dan juga bubur. Serta dilengkapi dengan berbagai gorengan.
"Pung, aku pesan mie gomak satu dan satu lagi mie gomak pakai bubur."
Itu lah pesanan yang Uli pesan saat pertama kali mereka tiba di warung. Setelah memesan keduanya mencari tempat duduk diluar.
Lebih nikmat rasanya karena bisa menikmati pemandangan dan angin segar pagi hari.
"Minumnya apa, kak?" tanya salah seorang gadis remaja.