Tiga hari telah berlalu dari ditetapkannya karantina mandiri dikediaman keluarga PEMBERANI.
Ide gila yang Luhut berikan pada adik iparnya malah berdampak sungguhan. Rencana itu memang sudah berhasil, Uli sudah minta maaf dan hubungan suami istri itu pun membaik.
Saat keadaan sedang hangat-hangatnya. Saat hati sedang berbunga-bunga. Saat jantung berpacu dua kali lebih cepat. Di saat itu pula datang sebuah bencana.
Sakit bohongan yang diciptakan Arya untuk membuat Uli merasa bersalah ternyata berimbas besar. Uli juga membuat kebohongan saat dimeja makan.
Berkata bohong demi menutupi kesalahannya membuat kedua orang tua Uli benar-benar percaya.
Padahal kenyataannya yang sebenarnya tidak ada suatu penyakit yang menimpa mereka berdua. Hanya otak, hati, dan perasaan merekalah yang sakit.
Luhut sebagai pemberi ide kerap kali datang ke kamar Arya. Pria berwajah sangar itu sesekali meledek dan memberi sebuah ide baru.