Uli berjalan gontai menuju ke kamarnya dilantai dua. Sudah hampir pukul dua belas tepat ditengah malam. Namun, Arya tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Kembali ke rutinitas sebelumnya. Uli mengecek semua ruangan yang ada didalam kamarnya. Sampai didalam walking closet. Namun, Arya tetap tidak ada disana.
Uli menghembuskan napasnya kasar. Kalau begini dia ingin sekali menelpon orang tuanya dikampung lalu menyuruh mereka menanyakan posisi Arya pada orang yang memiliki Indra ke enam.
Mungkin saja dengan begitu Uli bisa sedikit tenang. Sebab rata-rata orang pintar di Desanya memiliki kemampuan yang tidak perlu untuk diragukan lagi.
Namun, Uli berpikir sekali lagi. Kalau dia memberitahu orang tuanya sudah pasti sama saja dengan ia mengumbar aib rumah tangganya sendiri.
Uli tentu saja tidak menginginkan hal itu terjadi. Dia tidak mau ada siapa pun yang tahu mengenai masalahnya dan Arya. Cukup hanya mereka berdua saja.