Lagi-lagi Uli tak mampu berkata-kata tapi, kali ini buliran air mata keluar dari matanya membasahi pipi yang masih terpulas oleh make up itu.
Wanita itu benar-benar tidak mampu untuk mengatakan apa pun lagi. Perasaannya tak bisa terungkap.
Terharu, bahagia, serta tidak percaya dengan apa yang terjadi membuat Uli hanya mampu diam dan memandang Arya yang tengah berlutut sambil menyodorkan kota cincin dihadapannya.
"Uli," panggil Arya saat beberapa menit berlalu tapi dia tidak mendapatkan jawaban apa pun.
Mata Uli mengerjap-erjap. Dia bukan tidak ingin menjawab atau memilih bungkam tapi, sungguh kejutan yang diberikan Arya barusan seolah mematikan seluruh saraf pada tubuh Uli sehingga membuat wanita itu hanya mampu terdiam.
"Maukah menghabiskan sisa hidupmu denganku dan anak-anak kita kelak?" Sekali lagi Arya bertanya. Dia malah mempersingkat ucapannya dari sebelumnya.