Uli berjalan dari dapur menuju kamar dengan menghentakkan kakinya. Dia sedang emosi, kesal , marah dan kecewa pada penghuni dapur itu.
Ternyata selama ini, Arya mengerjakan seorang juru masak untuk masak makanan. Bagi dirinya sendiri dan juga orang-orang dirumah itu.
Para penghuni dapur yang memang sudah bertahta sejak bertahun-tahun itu enggan memberikan Uli fasilitas untuk memasak.
"Nyonya, kami mohon ... jika, Tuan besar tahu maka riwayat kami akan tamat. Kasihanilah kami, Nyonya. Ada anak, istri dan juga anggota keluarga lain yang kami tanggung. Mereka membutuhkan kami dan kami juga membutuhkan gaji dari Tuan besar."
"Maafkan, kami Nyonya. Bukan maksud hati ingin menolak keinginan Nyonya, tapi selama kami belum mendapatkan perintah dari tuan besar maka kami tidak bisa berbuat apa-apa."
"Kami melakukan ini karena sayang pada Nyonya. Bagaimana nanti kalau tangan Nyonya terkena pisau lalu Tuan besar pasti akan marah pada kami. Tolong mengerti lah Nyonya."