"Aku tidak akan berjanji, tapi akan aku usahakan. Semoga saja bisa," ucap Uli tersenyum.
Harusnya dia tadi tidak membahas mengenai kacang selimut dan berniat untuk membuatkannya. Bagaimana mungkin seorang Uli yang bar-bar bisa membuat cemilan?
Menangkap ikan, memancing, memanjat pohon atau kegiatan lainnya baru, Uli lah yang paling jago dalam hal itu.
"Ha ha ha. Ini sudah seperti kalimat yang aku ucapkan pada Bapak saat membawamu pergi darinya kemarin."
Arya tergelak mengingat momen keberangkatan mereka yang penuh haru, tapi juga lucu akibat ucapan Uli yang seenaknya saja.
Namun, tanpa sadar mata Uli mengembun. Dia teringat akan ucapan mamak yang mengatakan bahwa mulai sejak pemberkatan pernikahan hak dan tanggung jawab atas diri Uli sudah jatuh pada Arya.
"Kenapa bersedih?" tanya Arya melihat raut wajah Uli yang berubah dan matanya sedikit memerah.
