Michael menatap ke arah langit yang kala itu menampakan ribuan bintang serta indahnya rembulan malam, yang membuat ia menghembuskan napasnya dan bersiap untuk menghadapi kematiannya saat itu, namun sebuah getaran dari ponselnya membuat Michael kini menolehkan pandangannya ke arah ponsel miliknya yang bergetar, dan itu adalah Michaela. Pada awalnya ia tidak ingin membunuh dirinya, namun ketika ia merasa bahwa ia sangat dikasihani oleh kembarannya yang satu itu, niatnya dalam membunuh dirinya pun semakin besar kala itu.
Tap … tap …
"Wah! Anginnya sejuk ya!" sebuah ucapan yang di dengar oleh Michael pada saat itu, membuat pandangannya kini menoleh untuk menatap seorang wanita yang berdiri tepat di sampingnya seraya mengembangkan sebuah senyuman yang tentu saja mengejutkan bagi Michael mengenai kehadiran dari wanita itu saat ini,