Yuna dan Eunha mengdesah kecewa.
Hasil ulangan mereka tidak memuaskan.
Padahal mata pelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang
Yuna kuasai, tidak disangka, nilainya malah ada di bawah standar.
Apa dia terlalu memikirkan Wonwoo akhir-akhir ini?.
"siap-siap dimarahi bang Cheol deh Yun" kata Eunha menakut-nakuti Yuna.
"kamu juga, siap-siap diserang mbak Yerin, hati hati aja kalau diserang-nya
di sekolahan" kata Yuna membalas.
Eunha hanya bisa cemberut sekarang.
"aku pergi dulu ya Nha, Wonwoo sunbae pasti masih di Uks" kata Yuna sambil
membawa kotak makan legendaris miliknya.
Kotak makan yang biasanya ia gunakan untuk membawakan Wonwoo bekal.
sebuah kotak makan berwarna Orange, warna kesukaan Yuna.
Yuna melangkah menuju Uks dengan perasaan senang.
Ia tidak terlalu perduli dengan tatapan tidak suka yang ia terima di sepanjang
koridor, ataupun kata-kata sinis mereka tentang dirinya.
Yang pikirkan sekarang adalah Wonwoo.
Pria itu pasti sudah kelaparan dan Yuna akan sangat senang sekali kalau
Wonwoo kembali menerima bekal yang ia siapkan.
●●●
"S__"
ucapan Yuna terhenti ketika melihat Wonwoo sedang makan siang di dalam
sana, tapi yang menjadi perhatiannya adalah gadis itu, gadis yang menyuapi nya.
Siapa dia?.
Ah, benar.
Yuna baru ingat.
Gadis itu sepertinya juga fans Wonwoo.
Ia berpikir seperti itu karena biasanya dia tertangkap basah oleh mata Yuna
sedang memperhatikan Wonwoo.
Sepertinya dia juga anak baru.
Yuna baru pertama kali melihat gadis itu di sekolahnya.
Dan dari bet-nya, dapat dipastikan, Gadis itu adalah adik kelasnya.
Anak kelas satu.
Dengan terpaksa Yuna mengurungkan niatnya.
Dia berjalan menuju ruang kelas Wonwoo.
Dia tahu, meskipun Wonwoo sakit, dia tidak akan pernah memilih izin selama
sehari penuh jika sudah ada di sekolahan.
Dia akan menaruh bekal yang ia siapkan di laci meja Wonwoo saja.
Setelah diizinkan.
Yuna masuk dan langsung menuju bangku Wonwoo yang ada di bagian
belakang paling tengah.
"wah...isi bekalnya apa tuh Yun?" tanya Jun, teman sekelas Wonwoo sekaligus
teman sepermainan SeungCheol.
"nasi goreng kimchi sunbae" jawab Yuna ramah, kemudian ia meletakan bekal
kedalam laci.
"sekali-kali kita aja yang di kasih bekalnya Yun" kata Woozi.
"nanti kalau bekalnya nggak dimakan Wonwoo sunbae, sunbae aja yang makan"
kata Yuna membuat keduanya cemberut.
Yuna terkekeh sebentar sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka.
"kasihan Yuna" kata Woozi dan diangguki oleh Jun.
●●●
keesokan harinya Yuna kembali membawa bekal yang ia siapkan untuk Wonwoo
tapi, hari ini sedikit berbeda, Yuna pergi ke kantin bersama Eunha.
"Yun, kamu kok diem aja dari tadi pagi, kenapa?" tanya Eunha khawatir.
"nggak papa" kata Yuna sambil tersenyum simpul.
Sesampainya di kantin.
Ia melihatnya lagi.
Wonwoo sedang duduk semeja dengan beberapa temannya, dan lagi-lagi ada
gadis itu. Dia kembali menyuapi Wonwoo.
Apa dia kekasihnya?.
Yuna duduk di sebelah Eunha.
"lho, cepet banget kasih bekalnya?,
eh, lha ini kok belum dikasih?" tanya Eunha.
"orangnya lagi makan siang tuh" kata Yuna sambil menunjuk Wonwoo.
Eunha menangkap penampakan aneh.
Wonwoo disuapi oleh seorang gadis?.
apa matanya tidak salah lihat?.
"Wah..., besar juga nyalinya," kata Eunha salut.
Tidak jauh dari tempat duduk Wonwoo ada JeongYeon dan teman-temannya.
bisa dilihat wajah gadis itu memerah dan tangannya mengepal, sepertinya akan
ada yang terkena masalah.
"kalau gitu bekal mu buat aku aja" kata Eunha langsung saja merebut bekal yang
Yuna letakkan di atas meja.
"aku beliin Minum dulu ya"
"ouh...makasih sayang" kata Eunha sambil menatap Yuna yang mulai menjauh.
Dia menghela napas.
Kemarin juga seperti ini.
Kemarin prediksi Yuna salah.
Wonwoo izin selama seharian penuh, dan dia tidak ke kelas sama sekali.
Akhirnya Woozi dan Jun lah yang mengeksekusi bekal yang Yuna bawa.
"aku ingin lihat, jika dia menolak Yuna, seperti apa perempuan yang akan
menggantikan posisi Yuna"
●●●
Eunha meminta untuk bertemu Wonwoo sesaat setelah pulang sekolah.
Dan disinilah mereka, di taman belakang sekolah.
"Gue tahu kalau sunbae risih sama Yuna, tapi tolong hargai Yuna, dia selalu
melakukan sesuatu yang berdampak baik untuk sunbae"
Wonwoo mendecih sebal mendengarnya.
"to the point aja" kata Wonwoo dingin.
"Besok hari ulang tahun Yuna, gue harap lo paham apa yang gua maksud" kata
Eunha.
"gue tahu, Gue nggak sejahat itu sampe nggak menghargai apa yang dia lakukan.
Gue juga tahu besok dia ulang tahun, gue juga biasanya kasih ucapan selamat
buat dia" kata Wonwoo.
"Baguslah, ya udah gue pergi" kata Eunha kemudian ia pergi dari sana.
Wonwoo mengacak rambutnya kesal.
Apa ia harus memberi ucapan selamat ulang tahun pada Yuna?.
Dia khawatir kalau Yuna menafsirkan perhatiannya secara berbeda.
Ya meskipun biasanya tidak seperti itu.
Intinya,
Dia berharap, semoga tidak jadi seperti itu.
●●●
"anak bunda sudah pulang?, ayo masuk ke mobil"
Yuna hanya menatap datar wanita itu, tidak ada niatan masuk ke mobil mewah
berwarna merah yang Ayahnya belikan untuk wanita itu.
"Yuna, masuk!" perintahnya.
Dengan terpaksa Yuna masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang
depan, dia mengembuskan napas kesal.
Tidak berapa lama wanita itu masuk dan duduk di kursi pengemudi.
"gimana sekolahnya?, nggak ada masalah kan?"
Yuna membuang muka ke luar jendela.
"Mama tadi lihat, ada cowok ganteng banget, kayaknya kakak kelas kamu, dia
pake kacamata, terus matanya sipit tajam gitu, mama suka deh, mama sih nggak
lihat jelas siapa namanya, tapi kalau nggak salah marganya Jeon"
"stop ngomong dan anterin aku pulang, kalau nggak aku bakal pulang sendiri"
Yuna menatap sengit wanita itu.
Tapi wanita itu malah tersenyum sinis.
Beberapa detik kemudian, akhirnya mereka bertiga pergi dari sana.
●●●
Keesokan harinya menurut Eunha Yuna tambah murung dan lebih banyak diam.
Ya meskipun biasanya Yuna memang seperti itu, tapi bedanya kadar kesunyian
Yuna lebih meningkat dari yang sebelumnya.
"Yun, kamu kenapa sih?, lagi ada masalah?" tanya Eunha.
"nggak papa, Yuk ke kantin" ajak Yuna sambil berdiri dan menghampiri Eunha.
Eunha menatap aneh Yuna.
"kamu nggak kasih bekal lagi buat si Wonwoo?" tanya Eunha.
Yuna menepuk jidatnya.
"lupa" kata Yuna kemudian kembali ke mejanya dan mengambil kotak makan
Orange kesayangannya, setelahnya ia kembali menghampiri Eunha yang sudah
menunggu di ambang pintu kelas.
Sayangnya seperti kemarin.
Wonwoo kembali ditempeli gadis itu.
"Yuk makan aja" ajak Yuna pada Eunha, tapi Eunha menolak.
"lihat deh, si Wonwoo-nya belum makan itu, berarti kamunya ada kesempatan"
kata Eunha menyemangati Yuna.
Yuna menatap Eunha gemas.
"tahu dari mana Wonwoo sunbae belum makan hem?,
dasar sok tahu"
Sebelum pergi Yuna mencubit pipi Eunha gemas.
membuat Eunha mengaduh karena sakit.
Tanpa basa-basi Yuna menaruh kotak makan itu di depan Wonwoo yang sedang
sibuk bermain game di ponselnya, kini semua orang di meja itu memandang
Yuna, gadis yang sudah dua hari menghilang dari sekitar Wonwoo.
Yuna sendiri tidak masalah, karena mereka semua saling mengenal.
mereka adalah teman Seungcheol.
"ku kira udah menyerah Yun" kata Seokmin, teman Wonwoo, SeungCheol
sekaligus temannya sejak kecil.
"nyerah?, emang aku ngapain?" tanya Yuna.
"wah..., menu hari ini apa nih" tanya Seungkwan sambil mengintip isi bekal
yang dibawa Yuna.
"nasi goreng kimchi, sama ayam goreng aja" kata Yuna.
"wah, bagi-bagi dong Yun, setiap hari Wonwoo hyung terus yang di bawain,
kita juga mau kali Yun" kata Seokmin memprotes.
"iya nih, pilih kasih ya, mentang-mentang incaran" ledek Ming Hao.
"kalau mau kan tinggal main ke rumah aja" kata Yuna kesal.
"dimakan bekal-nya ya sunbae, sama hati-hati, itu saosnya agak pedesan dikit"
kata Yuna perhatian.
"makasih" kata Wonwoo mengejutkan mereka semua, bahkan termasuk Yuna.
Yuna membalas tersenyum.
Setelahnya ia pergi.
"Itu Siapa oppa?" tanya gadis itu.
"fans nomor satunya Wonwoo, dia adiknya temen kita" jelas Jun.
"haduh haduh, si Yuna kasihan amat, kasih bekal tapi bekalnya malah nggak
dimaka__"
Seisi meja menatap Wonwoo yang tengah memakan bekal pemberian Yuna.
seolah ini hal baru, ya memang ini hal baru, karena biasanya Wonwoo akan
membiarkan bekal itu selama beberapa saat untuk ditinggal bermain game atau
malah bekalnya diberikan pada temannya yang lain.
"wah, Wonwoo hyung kayaknya udah jatuh hati sama Yuna nih" kata Seokmin
mengompori. Setelahnya ia langsung mendapat pukulan dengan sendok
dikepala nya, pelakunya adalah Wonwoo.
"hyung!, rambut ku jadi kotor kan" keluh Seokmin dan hanya ditertawakan oleh
yang lainnya.
"lupa ya?, Yuna ulang tahun hari ini," kata Wonwoo membuat beberapa dari
mereka membulatkan mata terkejut.
"YUNA!!" teriak Seokmin sambil pergi mencari sosok Yuna.
"oh iya ya, aku lupa, wah, tapi Wonwoo hyung ingat ya" ledek Vernon sambil
menaik turunkan alisnya.
"ekhem..."
●●●
Yuna tersenyum haru pada Eunha.
temannya itu menyiapkan kejutan untuknya.
meskipun hanya nasi goreng yang di hias menggunakan saos dibentuk kata-kata
selamat ulang tahun, Yuna sudah sangat bahagia.
setidaknya Seungcheol dan Eunha mengingat ulang tahunnya.
"makasih nha" kata Yuna sambil menerima piring itu, kemudian mereka duduk.
"gimana?, bekalnya udah kamu kasih?" tanya Eunha dan di jawab anggukan oleh
Yuna.
"sekali lagi makasih ya nha" kata Yuna, ia masih sangat terharu.
"Yuna" panggil Seokmin.
kemudian pria itu bergabung dan duduk di sebelah Yuna.
"HBD ya" katanya sambil tersenyum cerah dan mengacak poni Yuna.
Yuna balas tersenyum dan membersihkan butiran-butiran nasi yang menempel
di rambut Seokmin.
"kamu tuh makan pake mulut apa kepala sih?, kok nasinya bisa sampe sini" kata
Yuna yang masih membersihkan rambut Seokmin.
Seokmin mempermudah Yuna dengan cara menunduk.
"ulah gebetan mu tuh, pujaan hati mu, masa aku ngomong langsung terus
dipukul pake sendok, kan nggak lucu" kesal Seokmin.
"lebay" cibir Eunha dan Yuna bersamaan.
"oh, hai nha" sapa Seokmin membuat Eunha sebal.
apa pria itu tidak memperhatikan kalau Eunha sudah ada di sana dari tadi?.
"hadiahnya nyusul ya, nanti aku kirim ke rumah" kata Seokmin.
"nggak usah di kasih hadiah juga nggak papa kali Min, tapi kalau di kasih ya
makasih sih" kata Yuna setelah selesai membersihkan rambut Seokmin.
"dah deh, tunggu aja nanti, hadiahnya bakalan lebih bagus dari yang dikasih
Eunha" kata Seokmin kemudian ia segera pamit pergi begitu melihat Eunha akan
melempar sepatunya.
"Oh ya, tadi kak Wonwoo ngucapin HBD nggak?" Tanya Eunha penasaran.
"nggak, kenapa emangnya?" tanya Yuna sambil menyuapkan sesendok nasi
goreng hadiah dari Eunha itu kedalam mulutnya.
"ha?"
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
˙
Wonwoo: 'bisa ketemuan di cafe deket sekolahan nanti jam 2?'
11.12