"Sudah, yah! Saya tutup teleponnya! Kami akan merawat Laila bersama anaknya! Kalian jangan pernah khawatir, Wasallam!" Rahayu menutup sambungan telponnya karena tidak ingin Laila lama-lama berada di depan ponsel.
"Tante ... apa aku tidak boleh pulang untuk mengurus perceraian aku sama mas Hilman?" tanya Laila lirih. Walau sudah jelas, wanita di hadapannya tidak mungkin setuju jika dirinya pulang ke desanya.
"Begini, Laila ... bukan tante tidak setuju kamu pulang ke desa. Tapi hari ini, tante harus egois sama kamu. Juga, bagaimana Tania dan Tiara nantinya? Mereka sudah senang kamu ada di sini. Dan dua anak tante sudah mengharapkan kamu melahirkan di sini. Mereka berharap memiliki keponakan darimu, menggendong dan bersama anakmu."