Selama kurang lebih satu jam, Tania dan Laila memutuskan untuk meninggalkan rumah teman Tania itu. Tania beruntung, mereka disambut baik oleh gadis baik itu. Mereka pamit untuk pulang. Tania sudah mengira, orang yang mengikuti mereka pasti sudah pergi.
"Sayang sekali, Tania. Kamu nggak mau nunggu masakan dari ibuku. Padahal sudah lagi dimasakin sayur asem, loh. Pasti ini akan sangat sedap." Gadis itu mengantar Laila dan Tania. Tapi ia merasa kecewa karena teman baiknya pamitan pulang.
Mendengar kata sayur asem, membuat Laila tiba-tiba menginginkan itu juga. Ia tidak tahu mengapa ia sangat menginginkan makan sayur asem dari orang tua temannya Tania itu. Tapi ia akan merasa malu kalau harus jujur pada mereka. Maka ia menyembunyikan keinginannya sambil mengelus perutnya yang masih rata.