Eva begitu mendapatkan makanannya, tidak perlu lama-lama karena merasa tidak enak pada penjual itu. Ia menerima makanan itu di dalam mulutnya. Ia malah kini yang terlihat menikmati semuanya. Hilman dan Laila hanya menelan salivanya melihat Eva. Sedangkan pemilik warung itu tersenyum senang. Ia sangat senang karena wanita yang awalnya menghina itu akhirnya makan dengan buru-buru.
"Makannya jangan buru-buru, Sayang. Nanti kamu bisa tersedak, loh. Pelan-pelan saja, tuh kayak Laila. Makannya pelan namun pasti," tunjuk Hilman pada Laila.
Laila tidak menjawab tapi mengangguk dan menelan makanannya. Eva sendiri tidak mau rakus seperti itu. Namun ia hanya ingin meninta maaf karena kesalahannya tadi. Walau rasa makanannya biasa saja. Ia hanya ingin melihat pemilik warung itu senang padanya.