Laila pun tidak tahu pasti kapan suaminya sampai ke desa Lembarong tersebut. Tetapi ia berpikir sejenak untuk mengira-ngira kapan bisa Hilman sampai di sana.
"Insya Allah akan datang secepatnya, Mas. Mungkin nanti jam satu atau jam dua siang. Kalau enggak ya setidaknya waktu sehabis dhuhur. Tapi aku belum memastikan. Tempat ini jauh atau tidak dari tempatku jatuh dulu?" tanya Laila balik.
"Hemm ... sebenernya cukup jauh sih. Tapi mungkin saja malah semakin dekat. Kalau kamu asalnya dari desa Kalimanah, berati kalau ditarik garis lurus, seharusnya kita sekarang di tempat yang lebih dekat dengan desamu."
"Tapi kan kita nggak tahu jalannya seperti apa, yah?" ujar Rara menyahut. "Kita juga tidak bisa menghitung-hitung waktu tepatnya. Mungkin bisa lebih lama atau bisa lebih cepat," pungkasnya.