Laras sangat senang dengan keadaan saat ini. Dirinya yakin sudah membuat Laila berpikiran buruk tentang Hilman. Laras pergi dengan perasaan puas. Walau ia tidak berhasil mendapatkan Hilman, ia masih bisa membuat hubungannya dengan Laila menjadi renggang.
Sementara di dalam mobil, Laila tidak tenang. Dirinya diliputi dengan perasaan tidak menentu. Ia terus berdoa dalam hatinya untuk menenangkan pikiran.
Tedjo yang di samping Laila hanya diam tidak bertanya pada keponakannya itu. Hanya fokus menyetir agar cepat sampai ke rumahnya. Ia tidak membawa Laila ke klinik karena ia pikir, akan lebih baik Laila berada di rumahnya daripada harus repot-repot menemui Hilman.
Saat Tedjo mengarahkan mobilnya ke arah rumah Tedjo, Laila tidak protes, ia tetap diam sambil mulut komat-kamit membaca doa. Itu yang membuat Tedjo tidak berani menyalakan musik.
"Kamu masuk rumah duluan, besok atau lusa kita baru antar kalian ke desa Wanadadi," pungkas Tedjo.