Laila membawa kakeknya menuju ke ruang tengah. Seruni yang sedang memainkan ponselnya, melihat Laila, berdiri dari duduknya. Ia meletakan ponsel itu ke meja. Ia menyambut Laila dengan senyuman.
"Laila?" ujar Seruni. Ia pikir Laila pergi tidak kembali lagi. Melihat Laila kembali ke rumah, ia merasa bahagia. Namun kebahagiaan itu pudar. Yang tadinya sunggingan senyum, berubah menjadi sebuah kekecewaan.
Karena melihat Hilman dan Eva yang di belakang Laila dan Pramono. Ia tidak mengharap akan bertemu wanita itu lagi. Apalagi wanita yang tak diharapkan. Setiap bertemu dengan Eva, selalu emosi yang muncul di benaknya. Namun ia sudah lelah untuk mengurus semua. Ia sudah lelah menemani Raisya semalaman. Ia tidak ingin lagi berdebat dengan Hilman maupun Eva.
"Assalamualaikum, Ma." Laila mengucap salam pada Seruni. Ia melihat mertuanya yang terlihat tidak suka. "Maaf, Ma. Aku tadi hanya–"