Hilman yakin kalau Laila masih ada di rumahnya dan Pramono. Walau sang kakek tidak sedang di rumah itu, pria itu yakin kalau sang istri pasti berada di rumah. Kalaupun tidak, pasti sedang berada di sekitar rumahnya. Bermain atau melakukan apapun untuk menghilangkan kesedihannya.
"Hemm, awas nanti kalau aku ketemu sama kamu, Laila. Mas tidak akan kasih ampun kamu! Kalau perlu, aku akan menginap di rumah itu, hahaha!" tawa Hilman dengan penuh rencana.
Saat rencana sudah ada di luar kepala, pria itu pun hanya tertawa cekikikan. Padahal ia belum tahu bagaimana pendapat Laila nantinya. Akankah Laila mau memaafkannya atau tidak. Kalaupun tidak, ia akan tetap memintanya untuk melayaninya. Walau itu seperti yang Laila inginkan. Harus tertutup dengan kain. Tapi ia juga rindu bersama istrinya itu. Ia tidak akan menolak walau harus menuruti apa yang harus dilakukan.