Sepanjang perjalanan diisi dengan Veve yang terus-menerus berceloteh, menceritakan mereka yang berasal dari kota. Mereka berteman baik karena pertemuan yang tidak disengaja dan saling mengenal dan mereka sering jalan berlima dengan dua lelaki yang saat ini ada di rumah kontrakan.
Laila mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh Veve. Begitupun dengan Rara yang mengingat peristiwa itu dulu. Sementara Ragil yang menyetir pun bisa mendengar dengan baik.
"Jadi dulu kalian sering bolos sekolah hanya agar kalian bisa tinggal kelas? Tapi mengapa kalian begitu?" tanya Laila penasaran.
"Itulah kami, Laila. Kalau kami sedang gila, memang kayak gitu. Tapi tidak apa-apa karena sudah berlalu. Mungkin itu juga yang membuat kita selalu bersama."
"Hahaha, benar sekali. Kita jadi teman yang solid sejak saat itu. Mungkin waktu dulu lagi takkan terulang lagi. Tapi ya sudahlah ... yang penting sampai saat ini kita masih bersama." Rara menyahut dan menggenggam tangan Laila.