Malam itu Pramono duduk dan ingin meninggalkan tempat tidur. Ia berusaha berdiri dan dengan berpegangan apa saja yang bisa buat pegangan, ia berjalan ke arah jendela. Malam ini seharusnya juga sedang purnama bulan. Seharusnya langit terang benderang malam ini. Namun tidak untuk saat ini. Lampu di rumah-rumah sekitar sudah membuat terang jalanan.
Ia duduk di kursi di depan jendela dan melihat keluar. Namun apa yang ingin ia lihat pun tidak ada. Hanya ada taman yang luas dengan berbagai pohon dan bunga-bunga.
"Andaikan kamu di sini, Laila cucuku. Kakek hanya ingin melihatmu bahagia. Kalaupun kakek tidak melihat kamu memiliki anak. Kakek harap kamu bisa bahagia dan segera dipertemukan denganmu, sebelum kakek meninggalkan dunia ini."
Pramono memejamkan matanya sekilas. Ia berdoa di dalam hatinya untuk Laila. Ia meyakinkan dirinya bahwa Laila masih hidup dan menunggu suatu saat nanti ia akan bertemu dengan cucunya. Ia harus bangkit dan kembali sehat.