"Bagaimanapun juga, aku tidak boleh lengah."
Meski Florensia mengatakan demikian, di belakangnya ada Jimmy Suherman yang mengacungkan pistol ke arah Igor.
"Siapa mereka itu Florensia? Dan kenapa mereka—"
"Pentingkah saya menjawab pertanyaan anda," potong perkataan yang dilontarkan oleh Florensia.
Jimmy berdecak lidah. Dia mengakui dirinya kekurangan informasi. Tetapi Jimmy berencana untuk menyerang sekuat tenaga. Dua kali tembakan pada Igor. Tetapi peluru itu terpantul. Jimmy melancarkan serangan tinju diagonal. Sayangnya, Igor membaca pergerakan dengan mudah. Mengantuk karena serangannya membosankan. Florensia mengayunkan pedangnya. Kobaran api beserta lingkaran dengan elemen sama berusaha mengenai Igor. Tetapi Felippe menangkisnya mudah.Florensia pun mundur ke belakang. Menarik napas dalam-dalam sembari konsentrasi melawan mereka.
"Apa ini serangan terkuatmu Grandmaster—"