Kedua kaki Mata Hari menari di atas panggung dari kayu. Tanpa ada alunan musik. Tarian yang disajikan berbeda dari dunia sebelumnya. Seorang wanita penuh erotis, berusaha menarik kaum laki-laki untuk bertepuk tangan dan memberikan uang padanya. Tentu untuk kebutuhan hidup walau sebenarnya tidak.
Sebuah tepukan keras dari seorang pemuda, menenggak susu coklat dan telur diorat-arit. Merasa nyaman dengan hidangan disajikan oleh pemilik kedai. Pria tua mendekati kepala lima, menggosok-gosok gelas gagang sehabis menerima pesanan berupa ale. Mata kanan penuh luka dan lainnya. Hirupan napas bau alkohol, membuat pemuda terbatuk-batuk. Tidak salah jika pemuda itu tidak suka dengan tongkrongan orang-orang tua atau sekedar mabuk-mabukan.