Suad memberikan surat berwarna krem dengan stempel berlogo Kerajaan Chabagne. Mata Hari mengerutkan keningnya. Membalikkan bagian depan surat tersebut. Ditunjukkan pada Mata Hari seorang. Dia menyobeknya kop suratnya. Membuka isi surat tersebut dari awal hingga akhir. Sorot matanya mengekspresikan seriusnya. Mata Hari mengerutkan keningnya.
"Ada apa guru?" tanya Suad.
"Yang Mulia Raja Chabagne telah terbunuh."
Suad berharap tidak mempercayai dengan apa yang didengarnya. Termasuk dari ucapan Mata Hari. Akan tetapi, beliau sepertinya tidak berdusta. Nampaknya, dia sedang memikirkan rencana ke depannya. Kedua telapak tangannya menyentuh bibir dia. Mendongak pada bulan yang bersinar. Marquis Bouthillier … jadi inikah alasanmu kau berkata sibuk? Ternyata situasinya lebih parah dari yang kukira, gumam Mata Hari dalam hati.
"Apa kau punya rencana guru?" tanya Suad.