Tak terasa 10 tahun telah berlalu. Namun tidak ada perubahan dalam diriku. Kucoba untuk melepaskan diri dari takdir mengerikan. Nyatanya tidak bisa. Semua orang perlahan-lahan menjauhiku karena itu. Orang yang kuanggap teman sendiri malah mengkhianatiku. Menganggapku orang gila yang haus perhatian. Padahal kejadian itu tidaklah benar. Mereka tidak memahami apa yang sebenarnya. Tapi iya sudahlah. Aku tidak bisa membencinya.
Aku berjalan menuju pintu kamar mandi, membawa koran edisi hari ini. Orang tuaku tidak ada di rumah. Jadi bisa berjam-jam di kamar mandi tanpa ada gangguan. Membaca headline utama merupakan prioritasku. Bisa saja, ada berita terkini mengenai keberadaan korban yang menghilang selama dua tahun terakhir. Tapi tidak ada berita apapun kecuali politik dan peperangan.
"Perang lagi," gerutuku.