Meski hubungan antara Teressa dan Claudia agak kompleks, terlihat mereka mulai bekerja sama dalam satu tujuan. Yaitu mengalahkan musuh yang ada di depan mata. Risma berniat untuk membantu. Apalagi, kedua kakinya bersamaan dengan Rio mengalami hal serupa. Tiba-tiba sebuah perkataan menyelutuk dari bibir Claudia.
"Jangan menghalangi kami."
"Apa?"
"Aku tahu kau berniat untuk membantu kami. Tapi jangan lakukan. Diam dan amati kami berdua."
"Tapi kami tidak membiarkanmu—"
Pedang yang sudah disarungkan mulai dikeluarkan. Laki-laki pemegang tongkat bisbol menyerangnya beserta partikel hitam menyebar ke seluruh tubuh dia.
"Terima ini!" teriaknya melengking.